Halaman

Jumat, 28 Oktober 2011

sumpah pemuda, loe - gue = END


SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

itulah teks sumpah pemuda yang dibacakan pada waktu kongres pemuda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27-28 Oktober 1928.

jika mengkilas balik tentang sejarah sumpah pemuda, kita akan melihat perjuangan para pemuda Indonesia untuk mempersatukan pemuda-pemuda diseluruh Indonesia yang berbeda suku, ras, agama dan golongan dengan mengusung satu tujuan, yaitu merebut kemerdekaan Indonesia.

bersyukurlah kita yang lahir di saat negara sudah merdeka. kita tidak perlu lagi membawa senjata, parang ataupun bambu runcing untuk melawan penjajah dan kita tidak perlu was-was lagi apabila ada bom yang jatuh diatap rumah kita.

namun tanpa kita sadari, tidak sedikit pemuda-pemudi Indonesia sekarang yang tidak mengerti tentang makna hari sumpah pemuda. saat beberapa pelajar ditanya oleh reporter salah satu stasiun televisi swasta tentang apa arti hari sumpah pemuda, mereka hanya menjawab "ehhhmmmm. . apa yaaa, ga tau deh" atau ". . . . . . . . . . [mikir sejenak] hehehehe". dan walhasil jawaban mereka hanya ketawa kecil atau nyengir kuda. 

tidak perlu jauh-jauh ataupun sulit-sulit untuk menanyakan tentang makna sumpah pemuda. tentang isi dari teks sumpah pemuda yang sudah kita pelajari semenjak SD, ternyata tidak sedikit pula pemuda atau para pembaca yang hafal. kalaupun hafal pasti ada saja kata-katanya atau pun urutannya yang ke bolak-balik. iya kan. . bener kan. .bener dunk. .

Aku jadi teringat saat temen SMA-ku berceloteh tentang sejarah. mereka bilang "kenapa harus ada pelajaran Sejarah. Sejarah itu kan masa lalu sedangkan kita untuk masa depan. Apa sejarah yang lalu akan kita gunakan untuk masa depan kita". itulah mereka yang tidak mengerti tentang makna sejarah bagi kehidupan kita. tanpa sejarah, kita tidak akan bebas untuk berdemokrasi karena kita pasti akan lebih dulu dibunuh oleh para penjajah.

lohhh. . lalu apa hubungannya dengan LOE - GUE = END.
masih belum selesai kog, tetep simak yaaa. .
pasti dari kita sering sekali menggunakan kata loe, gue, gak, ape, nape. . . atau sorry ya cyiinnn, whatever, otw (on the way), up to u. . .atau disindang aje (disini saja), ya sutraaa (ya sudah), minahasa australia (haus mau minum). . . atau l491 d1m4n4, 54m4 s4p4, m4k4n n3h. . . atau yang lebih parah lagi saat aku nonton acara televisi John Pantau di Trans TV yang memergoki seorang wanita sedang belanja dengan ibunya dan wanita itu menggunakan bahasa gado-gado Indonesia English dengan logat ala Cinta Laura. saat ditanya oleh John, apakah wanita tersebut ada campuran darah Indonesia-luar negeri atau biasa disebut Indo. ternyata jawaban dia, tidak ada sama sekali dan hanya mengikuti trend saja.

waaahhh. .
sepertinya isi sumpah pemuda yang ketiga menjunjung bahasa persatuan, bahasa indonesia sudah jauh dari kehidupan kita. orang-orang disekitar kita lebih bangga apabila menggunakan bahasa orang daripada bahasa kita sendiri. kalaupun menggunakan bahasa kita tetapi bahasa tersebut sudah banyak mendapat renovasi yang arti dari kata tersebut kadang kita tidak mengerti. bahkan banyak juga orang tua yang telah mendidik atau memasukkan anak-anak mereka ke sekolah internasional yang sehari-harinya menggunakan bahasa asing. banyak alasan yang dikemukakan para orang tua, antara lain karena mengikuti trend, biar terlihat gaul, gak norak atau kampungan, karena jaman sudah berkembang, karena persaingan pasar bebas yang menuntut kita untuk menggunakan bahasa internasional.

untuk alasan yang terakhir aku sependapat. tapi apa kita harus melupakan bahasa ibu, yaitu bahasa Indonesia. mengapa kita tidak mencontoh negara tetangga seperti Malaysia, Korea, Jepang yang tetap menomer satukan bahasa ibu mereka walaupun mereka memiliki bahasa kedua. jika bahasa ibu tetap dinomer duakan atau hanya dipakai saat acara resmi saja, tentu yang terjadi bahasa ibu akan menjadi hal yang tabu atau aneh saat akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

ada satu acara kuis yang sangat akau suka yaitu, Eja Kata di Global TV. aku pikir acara tersebut sangat cocok untuk kita para pemuda agar lebih memahami tentang bahasa Indonesia. kenapa ? karena di acara kuis tersebut kita diajak untuk mengerti tentang bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. misal, kata PERANGKO dengan PRANGKO ? menurut kalian dari dua kata tersebut yang mana sesuai dengan EYD. beberapa dari kalian jawab perangko, berarti SALAH. jadi yang sesuai EYD adalah Prangko. gak nyangka kan? aku sendiri juga gak nyangka.

naahhh. .
jadi bagaimana kalau mulai sekarang kita menerapkan bahasa ibu sesuai EYD walaupun terlihat sedikit resmi dan baku. tetapi itu tidak akan jadi masalah kalau kita mau memulainya walaupun dengan hal-hal yang kecil terlebih dahulu, seperti menggunakan kata aku, kamu, anda, saya, dia, mereka, tidak dll. toh, lebih baik mau memulai dengan hal kecil daripada tidak sama sekali kan.

begitu pula dengan artikelku ini yang masih jauh dari EYD dan masih banyak kata-kata yang harus diedit. hahahaha. .






4 komentar:

  1. yang nulis suka pake bahasa yang mana..???

    BalasHapus
  2. hahaha. .
    dikit2 saia juga pake bahasa Indoneisa sesuai EYD.
    tapi ya tetep ngapak is the best.

    BalasHapus
  3. dul.... kie meng blogq sing kiye ae ya... http://trend-fashion-dresses.blogspot.com

    BalasHapus
  4. baaiikk laahhh.
    blog tentang fashion, bisnismu apa???

    BalasHapus